1)
Jelaskan pengertian ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni !
Sains di Indonesiakan menjadi ilmu pengetahuan, sedangkan dalam sudut
pandang filsafat pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui
manusia melalui tangkapan pancaindera, intuisi, dan firasat. Sedangkan ilmu
adalah pengetahuan yang sudah diklasifikasi, diorganisasi, disistematisasi, dan
diinterpretasi sehingga menghasilkan kebenaran obyektif, sudah diuji
kebenarannya, dan dapat diuji ulang secara ilmiah.
Istilah teknologi merupakan produk ilmu pengetahuan. Dalam sudut
pandang ilmu budaya, teknologi merupakan salah satu unsure budaya sebagai hasil
penerapan praktis dari ilmu pengetahuan. Meskipun pada dasarnya teknologi juga
memiliki karakteristik obyektif dan netral. Dalam situasi tertentu teknologi
tidak netral lagi karena memiliki potensi untuk merusak dan potensi kekuasaan.
Seni adalah hasil ungkapan akal dan budi manusia dengan segala prosesnya.
Seni merupakan ekspresi jiwa seseorang. Hasil ekspresi tersebut berkembang
menjadi bagian dari budaya manusia. Seni identik dengan keindahan. Keindahan
yang hakiki identik dengan kebenaran. Keduanya memiliki nilai yang sama yaitu
keabadian.
2)
Jelaskan perbedaan iptek yang islami dan iptek yang sekuler !
Secara singkat, istilah ilmu
pengetahuan atau sains dapat didefinisikan sebagai himpunan pengetahuan manusia
yang dikumpulkan melalui suatu proses pengkajian dan dapat dietrima oleh ratio,
artinya dapat dinalar, juga diartikan sebagai pengetahuan yang
sistematis(science is systematic knowledge).
Dalam pemikiran sekuler, sains mempunyai tiga
karakteristik yaitu obyektif, netral dan bebas nilai. Sedangkan dalam
pemikiran Islam sains tidak boleh
bebas dari nilai-nilai, baik lokal maupun nilai universal.
3)
Berikan ilustrasi integrasi antara iman, ilmu, dan amal !
Dalam pandangan Islam, antara
agama, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni terdapat hubungan yang harmonis
dan dinamis yang terintegrasi ke dalam suatu sistem yang disebut dinul Islam. Di dalamnya
terkandung tiga unsur pokok, yaitu akidah, syari’ah, dan akhlak, dengan
kata lain iman, ilmu, dan amal salih.
Islam merupakan ajaran agama
yang sempurna. Kesempurnannya dapat tergambar dalam keutuhan inti ajarannya.
Ada tiga inti ajaran Islam, yaitu iman, Islam dan Ikhsan. Ketiga inti ajaran
itu terintegrasi di dalam sebuah sistem ajaran yang disebut Dinul Islam.
Integrasinya di dasarkan dalam
QS. 14 (Ibrahim) : 24-25, yang dalam ayat tersebut digambarkan keutuhan antara
iman, ilmu dan amal atau aqidah, syari’ah dan akhlak dengan menganalogikan
bangunan Dinul Islam bagaikan sebatang pohon yang baik. Akarnya menghujam ke
bumi, batangnya menjulang tinggi ke langit, cabangnya dan dahannya rindang, dan
buahnya amat lebat. Iman diidentikkan dengan akar dari sebuah pohon yang
menopang tegaknya ajaran Islam. Ilmu bagaikan batang pohon yang mengeluarkan
dahan-dahan dan cabang-cabang ilmu pengetahuan. Sedangkan amal ibarat buah dari
pohon itu identik dengan teknologi dan seni. Iptek yang dikembangkan di atas
nilai-nilai iman dan ilmu akan menghasilkan amal saleh bukan kerusakan alam.
4)
Bagaimana profil orang beriman yang mengembangkan iptek yang islami ?
Manusia adalah ciptaan Tuhan
yang paling sempurna. Kesempurnaanya dibekali seperangkat potensi. Potensi yang
paling utama adalah akal, yang berfungsi untuk berfikir. Hasil pemikirannya
adalah ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Menurut Al-Ghazali bahwa makhluk
yang paling mulia adalah manusia, sedangkan sesuatu yang paling mulia pada diri
manusia adalah hatinya. Dalam bagian awal kitab Ihya Ulumuddin, al-Ghazali
memulainya dengan menerangkan tentang keutamaan ilmu dan pembelajaran. Ia
menggambarkan kedudukan tinggi bagi para ahli ilmu dan para ulama dengan
menyitir ayat-ayat Al-Qur’an dan sabda Rasulullah SAW serta perkataan
orang-orang dan ahli pikir.
Mengajarkan ilmu bukan hanya
termasuk aspek ibadah kepada Allah belaka, melainkan juga termasuk khalifah
Allah SWT, karena hati orang ‘alim telah dibukakan oleh Allah SWT untuk
menerima ilmu yang merupakan sifat-Nya yang paling khusus. Orang ‘alim adalah
bendaharawan yang mengurusi khasanah Allah SWT yang paling berharga. tidurnya
orang ‘alim lebih baik daripada ibadahnya orang-orang bodoh.
Al-Ghazali mengatakan “barang
siapa berilmu, membimbing manusia dan memanfaatkan ilmunya bagi orang lain,
bagaikan matahari, selain menerangi dirinya, juga menerangi orang lain.”
5)
Pada perinsipnya pengembangan iptek dalam Islam adalah kesejahteraan,
keseimbangan, dan pemerataan kesejahteraan hidup manusia. Mengapa iptek selama
ini tidak seperti yang diharapkan ? Faktor-faktor apa yang menyebabkan kondisi
seperti itu ?
Fungsi utama manusia di dunia
sebagai abdun (hamba Allah) dan sebagai Khalifah Allah di bumi. Manusia
diciptakan Allah dengan dua kecenderungan kepada ketakwaan dan kecenderungan
kepada perbuatan fasik. Allah memberikan petunjuk berupa agama bagi manusia
untuk mengarahkan potensinya kepada keimanan dan ketakwaan, bukan pada
keburukan. Sebagai khalifah dibumi, ia mempunyai tanggung jawab untuk menjaga
keseimbangan alam dan lingkungannya tempat mereka tinggal. Manusia diberikan
kebebasan mengeksplorasi, menggali sumber-sumber daya, serta memanfaatkannya.
Kerusakan alam dan lingkungan ini lebih banyak disebabkan karena ulah manusia
sendiri. Mereka banyak berkhianat terhadap perjanjinnya sendiri kepada Allah.
Mereka tidak menjaga amanat Allah sebagai khalifah yang bertugas untuk menjaga
kelestarian alam ini. Mereka cenderung mengeksploitasi alam secara berlebihan,
sehingga tidak sanggup menjaga keseimbangan dan kelestariannya secara
sistematis.
6)
Sebutkan dampak positif dan negatif dari pengembangan iptek di zaman modern
ini !
Dampak positif dari
pengembangan iptek di zaman modern saat ini adalah menumbuhkembangkan kesadaran
diri, bahwa manusia memiliki tanggung jawab besar terhadap keseimbangan bumi.
Manusia dengan ilmu pengetahuan menciptakan teknologi dan seni sebagai
produknya yang bertujuan meningkatkan kualitas kesejahteraan hidupnya. Bersama
iptek, manusia diharapkan menjadi manusia yang pandai besyukur, berlandaskan
agama Islam yang Rahmatan Lil’alamin untuk mencapai kehidupan dunia yang
sejahtera dan kehidupan akhirat yang berbahagia.
Dampak negatifnya, seseorang
cenderung menguasai ilmu sehingga terkadang muncul sifat-sifat yang bercondong
kepada ketidaksyukuran dan merusak alam. Misalnya, ia melakukan ilegaloging
karena ia tahu benar kebutuhan dan harga kayu yang menjanjikan kesejahteraan,
sehingga ia lalai akan kewajibannya menjaga amanah yakni menjaga keseimbangan.
Manusia cenderung serakah dan sedikit sekali dalam bersyukur.